Yohanes 1:25
Konteks1:25 Mereka bertanya kepadanya, katanya: "Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?"
Matius 21:23
KonteksPertanyaan mengenai kuasa Yesus
21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa p manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?"
Markus 11:27-28
KonteksPertanyaan mengenai kuasa Yesus
11:27 Lalu Yesus dan murid-murid-Nya tiba pula di Yerusalem. Ketika Yesus berjalan di halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua,
11:28 dan bertanya kepada-Nya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal itu?"
Lukas 20:1-2
KonteksPertanyaan mengenai kuasa Yesus
20:1 Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di Bait Allah g dan memberitakan Injil, h datanglah imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua ke situ,
20:2 dan mereka berkata kepada Yesus: "Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah 1 Engkau melakukan hal-hal itu, dan siapa yang memberikan kuasa itu i kepada-Mu!"
Kisah Para Rasul 4:7
Konteks4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"
Kisah Para Rasul 5:28
Konteks5:28 katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. g Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah h Orang itu kepada kami."
[20:2] 1 Full Life : DENGAN KUASA MANAKAH?
Nas : Luk 20:2
Para pemimpin agama mempertanyakan kewenangan Yesus untuk membersihkan Bait Allah ataupun untuk mengajar orang (Luk 19:45-48). Mereka merasa tersinggung dan marah karena Yesus mengecam perbuatan jahat di dalam rumah Allah, sementara mereka sendiri bersikap toleransi dan ikut serta di dalam perbuatan tersebut. Tindakan-tindakan demikian menunjukkan betapa tidak tepatnya mereka untuk menjadi pemimpin rohani. Sebagai pemimpin rohani yang sejati, Yesus menggunakan kewenangan-Nya demi kepentingan kebenaran dan keadilan, sekalipun Ia harus mengorbankan nyawa-Nya sendiri.